HIDUP menjadi berarti ketika bermanfaat bagi orang lain. Menjadi bermanfaat itu tidak selalu terkait dengan urusan materi, apalagi finansial. Membantu orang lain agar berdaya dan ternyata memang berdaya adalah hal yang membawa arti dalam hidup.
Hal itulah yang dilakukan Peny Budi Astuti (45), ibu rumah tangga asal Plaosan Timur Gang Lori, Kota Malang, Jawa Timur. Peny adalah ibu rumah tangga, pekerja rumahan, yang dengan ilmu dan pengalamannya kini mengoordinasi 300-an perempuan rumah tangga dan pekerja informal untuk berdaya dan mandiri. Sekitar 50 persen dari perempuan tersebut berasal dari keluarga prasejahtera. Peny bersama ratusan perempuan tersebut bergabung dalam komunitas ”Preman Super”, yaitu Perempuan Mandiri Sumber Perubahan. Mereka terdiri dari pemulung, pembuat kue, dan ibu rumah tangga biasa.
Kelompok Preman Super rutin memberikan pelatihan kepada anggotanya, minimal sebulan sekali, di antaranya pelatihan kerajinan dari manik-manik, menjahit, membatik, membuat sulam pita, dan membuat sandal. Komunitas Preman Super dibentuk per kelompok. Tiap-tiap kelompok terdiri atas 5-10 orang. Setiap kelompok berhak mendapatkan pinjaman modal usaha yang dikembalikan dengan sistem tanggung jawab bersama.
Kini, komunitas Preman Super sudah memiliki koperasi sendiri. Di sinilah semua anggota bisa berharap mendapatkan modal usaha. Dana koperasi didapat dari iuran anggota dan hibah ataupun bantuan berbagai pihak, termasuk sejumlah perbankan yang menggandeng Preman Super.
”Dengan memiliki koperasi sendiri, anggota tidak perlu bingung mencari modal usaha. Kini, ibu-ibu bisa mengembangkan usahanya tanpa takut terkendala modal,” ujar Peny.
No comments:
Post a Comment